SEMUANYA DIBANGKITKAN DAN DISELAMATKAN!

corinthian_temple_of_apollo

Saat itu Jemaat di Korintus dalam keadaan kacau, mereka lebih mengikuti Pemimpin mereka yang adalah manusia ketimbang mengikuti Yesus (1 Korintus 1-3). Mereka sering mengampuni kegiatan-kegiatan percabulan (1 Korintus 5), saling berperkara hukum antara satu dengan yang lain (1 Korintus 6) dan bahkan mereka menolak pengajaran akan Kebangkitan (1 Korintus 15).

Dalam Pasal ini Paulus menjabarkan bahwa Kebangkitan Yesus sebagai Adam yang terakhir merupakan jaminan bagi kebangkitan semua manusia pada akhirnya nanti, mari kita simak bagaimana Paulus menjabarkannya:

Beberapa doktrin di Jemaat Korintus mengajarkan bahwa Kebangkitan itu adalah tidak nyata, Paulus melawan doktrin tersebut…

 

1 Korintus 15:12

Jadi, bilamana kami beritakan, bahwa Kristus dibangkitkan dari antara orang mati, bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan orang mati?

Kita dapat melihat dengan jelas apa yang sedang dihadapi oleh Paulus di Pasal ini, dan respon Paulus terhadap hal ini memiliki implikasi yang sangat monumental, mari kita lihat…

Paulus berkata, bahwa pada akhirnya nanti Kebangkitan Orang Mati (Catatan: Orang Mati, bukan Beberapa Orang Mati) itu berakar kepada Kebangkitan Yesus. Kebangkitan Yesus menjamin Kebangkitan Orang Mati! Tapi bagaimana dan kenapa hal ini bisa terjadi? Bagaimana caranya kedua pihak tersebut berhubungan satu dengan yang lain?

Paulus menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut disepanjang Pasal berikut.

 

Tapi sebelum kita mulai, saya mau menggaris bawahi bahwa Paulus perkara yang digelar oleh Paulus sangatlah jernih dan jelas di sepanjang Pasal-Pasal awal. Bagi Paulus hal ini bukanlah isu yang diluar permasalahan pokok. Bagi Paulus pernyataan tentang Kebangkitan Yesus adalah jaminan bagi Kebangkitan Seluruh Orang Mati adalah inti dari Kabar Baik (Injil/Gospel) itu sendiri.

Paulus membuka diskusi tentang Kebangkitan Orang Mati dengan definisi ringkas yaitu Kabar Baik (Injil/Gospel) yang menyelamatkan!

Berikut adalah definisi yang dia jabarkan:

1 Korintus 15:3-8

Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci,

bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;

bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya.

Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal.

Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul.

Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya.

 

Paulus dengan ringkas mendefinisikan Kabar Baik (Injil/Gospel) adalah suatu Kematian, Penguburan dan Kebangkitan Yesus, lalu secepatnya dia fokus kepada penampakan-penampakan Yesus.

Kenapa Paulus menjabarkan banyak sekali referensi tentang Penampakan Yesus?

1 Korintus 15:12

Jadi, bilamana kami beritakan, bahwa Kristus dibangkitkan dari antara orang mati, bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan orang mati?

 

Wow! Beberapa jemaat Korintus telah menolak pengajaran tentang Kebangkitan Orang Mati! Mereka telah melupakan keintiman antara Kebangkitan Yesus dengan Kebangkitan Kemanusiaan! Maka Paulus menitikberatkan komponen dari Kebangkitan Yesus menjadi nihil apabila ternyata mereka mereka pun menolak Kebangkitan Orang Mati. Tapi kenapa Paulus menjabarkannya dengan seperti itu?

Karena, kematian dan kebangkitan Yesus adalah untuk KEUNTUNGAN KITA MANUSIA!  Karena jika Kematian Yesus adalah sia-sia, maka Kabar Baik yang Menyelamatkan pun menjadi sia-sia!

Lihat bagaimana Paulus menjabarkan nya didalam pemaknaan yang sangat universal ini.

 

1 Korintus 15:12-58

Jadi, bilamana kami beritakan, bahwa Kristus dibangkitkan dari antara orang mati, bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan orang mati?

Kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus juga tidak dibangkitkan.

Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu.

Lebih dari pada itu kami ternyata berdusta terhadap Allah, karena tentang Dia kami katakan, bahwa Ia telah membangkitkan Kristus–padahal Ia tidak membangkitkan-Nya, kalau andaikata benar, bahwa orang mati tidak dibangkitkan.

Sebab jika benar orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus juga tidak dibangkitkan.

Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu.

Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus.

Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia.

Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.

Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia.

Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.

Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.

Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan.

Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.

Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.

Sebab segala sesuatu telah ditaklukkan-Nya di bawah kaki-Nya. Tetapi kalau dikatakan, bahwa “segala sesuatu telah ditaklukkan”, maka teranglah, bahwa Ia sendiri yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah kaki Kristus itu tidak termasuk di dalamnya.

Tetapi kalau segala sesuatu telah ditaklukkan di bawah Kristus, maka Ia sendiri sebagai Anak akan menaklukkan diri-Nya di bawah Dia, yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah-Nya, supaya Allah menjadi semua di dalam semua.

Jika tidak demikian, apakah faedahnya perbuatan orang-orang yang dibaptis bagi orang mati? Kalau orang mati sama sekali tidak dibangkitkan, mengapa mereka mau dibaptis bagi orang-orang yang telah meninggal?

Dan kami juga–mengapakah kami setiap saat membawa diri kami ke dalam bahaya?

Saudara-saudara, tiap-tiap hari aku berhadapan dengan maut. Demi kebanggaanku akan kamu dalam Kristus Yesus, Tuhan kita, aku katakan, bahwa hal ini benar.

Kalau hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buas di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka “marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati”.

Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.

Sadarlah kembali sebaik-baiknya dan jangan berbuat dosa lagi! Ada di antara kamu yang tidak mengenal Allah. Hal ini kukatakan, supaya kamu merasa malu.

Tetapi mungkin ada orang yang bertanya: “Bagaimanakah orang mati dibangkitkan? Dan dengan tubuh apakah mereka akan datang kembali?”

Hai orang bodoh! Apa yang engkau sendiri taburkan, tidak akan tumbuh dan hidup, kalau ia tidak mati dahulu.

Dan yang engkau taburkan bukanlah tubuh tanaman yang akan tumbuh, tetapi biji yang tidak berkulit, umpamanya biji gandum atau biji lain.

Tetapi Allah memberikan kepadanya suatu tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya: Ia memberikan kepada tiap-tiap biji tubuhnya sendiri.

Bukan semua daging sama: daging manusia lain dari pada daging binatang, lain dari pada daging burung, lain dari pada daging ikan.

Ada tubuh sorgawi dan ada tubuh duniawi, tetapi kemuliaan tubuh sorgawi lain dari pada kemuliaan tubuh duniawi.

Kemuliaan matahari lain dari pada kemuliaan bulan, dan kemuliaan bulan lain dari pada kemuliaan bintang-bintang, dan kemuliaan bintang yang satu berbeda dengan kemuliaan bintang yang lain.

Demikianlah pula halnya dengan kebangkitan orang mati. Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan.

Ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan. Ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan.

Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah. Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh rohaniah.

Seperti ada tertulis: “Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup”, tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan.

Tetapi yang mula-mula datang bukanlah yang rohaniah, tetapi yang alamiah; kemudian barulah datang yang rohaniah.

Manusia pertama berasal dari debu tanah dan bersifat jasmani, manusia kedua berasal dari sorga.

Makhluk-makhluk alamiah sama dengan dia yang berasal dari debu tanah dan makhluk-makhluk sorgawi sama dengan Dia yang berasal dari sorga.

Sama seperti kita telah memakai rupa dari yang alamiah, demikian pula kita akan memakai rupa dari yang sorgawi.

Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.

Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah,

dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.

Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati.

Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: “Maut telah ditelan dalam kemenangan.

Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?”

Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.

Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.

Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.

Paulus tidak lagi menahan-nahan ketegasan di pernyataan nya itu! Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka Yesus-pun tidak pernah dibangkitkan sama sekali! Keduanya sama sekali tidak dapat dipisahkan, yang terkini menjamin yang terdahulu!  Jika tidak seperti itu maka iman kita menjadi sia-sia, kita tetap berada didalam dosa-dosa kita dan kita salah menafsirkan Tuhan dan maka dengan itu orang-orang percaya yang telah mati adalah lenyap selamanya!

Maka pemikiran ini akan memiliki dampak yang sangat besar – saking besarnya maka Paulus harus menyatakan kasusnya dengan jelas: Kebangkitan Yesus adalah puncak dari Kabar Baik (Injil/Gospel) itu sendiri, yang akan menghasilkan keselamatan dunia (semua manusia)!

Paulus akan menyatakan bahwa seluruh manusia ada didalam Yesus ketika Yesus turun ke dunia! Hal tersebutlah yang secara pasti menjamin tujuan akhir dan klimaks dari Kabar Baik (Injil/Gospel) itu sendiri – semua yang mati akan bangkit ke kehidupan! Berapa banyak? Apakah hanya mereka yang percaya kepada Yesus?

1 Korintus 15:20

Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.

 Fakta: Yesus telah dibangkitkan dari kematian sebagai yang sulung!  Mohon dicatat bahwa kata yang dipakai bersifat inklusif, sebuah kata yang berunsur universal, bahwa Yesus adalah yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal, bukan beberapa orang yang telah meninggal!

Lalu kata “sulung” disini apa maksud nya? Didalam Alkitab, kata sulung berhubungan dengan kegiatan “panen”, yang berfungsi sebagai “janji” dan “jaminan” bahwa keseluruhan panen akan baik sampai ke akhir musim. Suatu bagian yang menjamin keseluruhan bagian! Pada akhirnya!

1 Korintus 15:21-22

Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia.

Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.

 Perhatikan istilah universal yang mengikutsertakan segala sesuatunya yang digunakan oleh Paulus. Kematian mempunyai dampak yang menyeluruh kepada seluruh manusia hanya melalui satu Adam (manusia), maka dengan cara yang sama SEMUA akan dijadikan hidup didalam Kristus! Kata Paulus: “sama seperti semua orang mati … demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali”. Persamaan tersebut sangatlah sejajar dan sangat terang!

Mengapa Paulus membicarakan Yesus dengan Adam dengan cara yang paralel?

1 Korintus 15:45 & 47

Seperti ada tertulis: “Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup”, tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan.”

Manusia pertama berasal dari debu tanah dan bersifat jasmani, manusia kedua berasal dari sorga.

Yesus telah menggantikan posisi Adam! Sama seperti Adam yang mewakilkan seluruh manusia sama juga dengan Yesus – yaitu Adam Kedua dan Adam Yang Terakhir.

Apa yang dilakukan oleh Adam yang pertama sangat mempengaruhi seluruh manusia secara menyeluruh, demikian juga apa yang Yesus lakukan – Adam Yang Terakhir, sangat mempengaruhi seluruh manusia secara menyeluruh.

Mari kita lihat kembali perkataan Paulus berikut,

 

1 Korintus 15:21-22

Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia.

Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.

Mohon untuk diperhatikan, bahwa Paulus tidak mengatakan bahwa semua manusia sudah dibangkitkan secara badan/lahiriah.  Dia membuat pernyataan bahwa Kebangkitan Yesus adalah jaminan untuk semua manusia yang mati akan dijadikan hidup – kalimat yang dipakai oleh Paulus adalah Future Tense (sesuatu yang akan terjadi di kemudian hari).

Referensi Paulus yang menggunakan kata “sulung” akan muncul kembali sewaktu dia menggunakan kata “telos” dalam terjemahan Alkitab Perjanjian Baru Bahasa aslinya – yang dapat diartikan sebagai “pada akhirnya”, “puncak” juga “lainnya/sisanya”.

Paulus menjamin bahwa setiap keturunan Adam akan dibangkitkan dan selanjutnya dia akan memberitahukan urutan kebangkitannya melalui analogi kata “sulung”.

1 Korintus 15:23

Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.

Apa? Nampaknya hanya ada 2 (dua) urutan bukan? Yang pertama adalah Yesus, selanjutnya semua yang menjadi milik Yesus, ketika Yesus kembali nanti! Apa? Bukankah sebelumnya Paulus menyatakan “sama seperti semua orang matidemikian pula semua orang akan dihidupkan kembali? Lalu kenapa sekarang malah menjadi “mereka yang menjadi milik-Nya”?

Mari kita perhatikan kembali Time-Line urutannya, “pada waktu kedatangan-Nya” (1 KOR 15:23)

Dan Paulus belum selesai bercerita tentang urutan Kebangkitan. Secara gamblang ada 3 urutan didalam Kebangkitan.

Yang Pertama – Yesus/Sulung:

1 KOR 15:23 Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung;

 

Yang Kedua – Kedatangan Yesus yang kedua kali:

1 KOR 15:23 sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.

 

Yang Terakhir – Ketiga:

1 KOR 15:24  Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan.

Anda dapat memperhatikan bahwa saya menebalkan kata KEMUDIAN di ayat 24. Malahan didalam bahasa aslinya (Yunani) lebih gamblang lagi:

1 Corinthians 15:23-24 Mounce Reverse-Interlinear New Testament (MOUNCE)

23 But (de) each (hekastos) in (en ·ho) his own (idios) order (tagma): Christ (Christos), the firstfruits (aparchē); then (epeita), those (ho) who belong (ho) to Christ (Christos), when (en ·ho) he (autos) comes (parousia)24 Then (eita) comes the (ho) end (telos)

Perhatikan kata “epeita” dan “eita”. Kata Keterangan Waktu tersebut secara harfiah berarti “setelah itu” dan “kemudian” didalam urutan waktu. Yesus adalah yang Sulung/Pertama yang menjamin panenan di kemudian hari yang dimana akan terjadi dalam 2 (dua) tahapan yaitu “setelah” (epeita) kebangkitan Yesus semua orang yang menjadi milik-Nya (orang-orang percaya), lalu setelah “kemudian” (eita) tersebut terjadi.

1 Corinthians 15:23-24 New Living Translation (NLT)

23 But there is an order to this resurrection: Christ was raised as the first of the harvest; then all who belong to Christ will be raised when he comes back.

24 After that the end will come, when he will turn the Kingdom over to God the Father

1 Corinthians 15:22-24 Worldwide English (New Testament) (WE)

22 All people who are of Adam die. And so also, all people who belong to Christ will live.

23 But each one has his turn. Christ rose first. Then those who belong to Christ will rise when he comes again.

24 After that the end will come.

Anda dapat melihat terjemahan-terjemahan tersebut sangat bersifat harfiah di dalam menterjemahkan Keterangan Waktu yang digunakan: Pertama adalah ini…setelah itu ini…dan kemudian! Tapi kelihatannya tidak ada disebutkan tentang Kebangkitan dari orang-orang yang tidak percaya didalam ayat tersebut?

Ada! Mari kita pertimbangkan peran bahasa yang digunakan oleh Paulus ketika dia menggarisbawahi Urutan Kebangkitan berdasarkan dari kata Sulung.

Kita sudah mencatat bahwa istilah “sulung” adalah sebuah janji Tuhan untuk keseluruhan hasil panen sampai ke akhir musim, karena kalau tidak seperti itu tidak diperlukan kata “sulung” betul?

Kata “lainnya” dan “akhir/kesudahan” juga terkandung didalam arti kata “Telos” (Yunani).

Perhatikan kalimat yang digaris bawahi:

1 Korintus 15:22-24

Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.

Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.

Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan.

Kalau anda perhatikan, kata “kesudahan” (end) di ayat 24 memiliki catatan kaki, catatan tersebut memberitahukan kepada kita arti lainnya dari kata “telos” dalam bahasa Yunani tersebut, yaitu “lalu datang juga yang lainnya”. Lalu apa hubungannya antara “Kemudian tiba kesudahannya” dengan “lalu datang juga yang lainnya”?

Bagian akhir dari skenario Kebangkitan terjadi ketika “tiba kesudahannya” dan berbarengan dengan “lalu datang juga yang lainnya” dan mereka akan bergabung bersama dengan skenario Kebangkitan yang terakhir tersebut!

Disini Paulus bermain dengan kata-kata simbolis yang berhubungan dengan Panenan Sulung. Itulah kenapa bahasa Yunani nya dapat diterjemahkan sebagai “yang lainnya” juga dengan “kesudahan”. Anda mengerti? “Yang lainnya” datang pada saat “kesudahaan”! Sangat cerdas!

Lalu siapakah “yang lainnya” itu?

Mari kita ganti kalimatnya…

1 Korintus 15:22-24

Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.

Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.

Kemudian datang yang lainnya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan.

Dapatkah anda melihatnya?

  1. Pertama Yesus dibangkitkan sebagai Buah Sulung dari Kebangkitan. Sebagai Buah Sulung, Dia adalah sebuah jaminan bahwa semua yang mati didalam Adam akan dibangkitkan juga! SEMUA!
  2. Kebangkitan Buah Sulung diikuti oleh “yang lainnya” sampai ke akhir musim, dimana musim tersebut belum berakhir sampai saat ini.
  3. Pertamanya adalah Yesus, diikuti oleh Kebangkitan orang-orang percaya saat Kedatangan Yesus yang kedua kalinya, dan KEMUDIAN TIBA KESUDAHANNYA.

Terima kasih Yesus!

Namun masih ada lagi, kata “telos” dalam bahasa Yunani pun memiliki arti “puncak/kegenapan”.

Kita lihat kata “telos” pada ayat yang lainnya:

Rom 10:4

Sebab Kristus adalah kegenapan (telos) hukum Taurat, …

 

Bahasa Yunani dari “telos” benar artinya adalah “kesudahan” didalam pengertian dari kata “kegenapan”. Jika saya mengerjakan sebuah tugas saya harus menempuh kesudahannya didalam artian dari kegenapan. Contoh: “Saya telah menyelesaikan tugas saya – saya membawanya kedalam kegenapan”.

Di dalam ayat yang kita bahas sebelumnya pun kata “telos” bisa juga kita ganti dengan kegenapan”, karena memang itulah arti-arti dari kata “telos”

1Co 15:23-24

Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.

Kemudian tiba kegenapannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan.

 

Jadi Paulus saat itu benar-benar berbicara tentang tahapan akhir dari panenan jiwa didalam kebangkitan – kegenapan di saat “yang lainnya datang” dan bergabung didalam Kebangkitan Semua Orang Mati!

Jadi didalam bahasa Yunani terpapar sangat jelas bahwa peristiwa-peristiwa tersebut terus mengalir bahkan setelah Kebangkitan Orang Percaya saat kedatangan Yesus untuk yang kedua kalinya. Maka Keuntungan dari Kebangkitan Yesus belum kita (dunia) nikmati secara sempurna.

Lalu? Kapankah kegenapan ini terjadi? Kegenapan itu terjadi bersamaan dengan suatu pristiwa yang sangat spesifik, yaitu:

1 Korintus 15:24-25

Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan.

Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.

Wow! Masih ada hal-hal luar biasa yang akan terjadi setelah kedatangan Yesus untuk yang kedua kalinya. Yesus sebelumnya bangkit, lalu nanti saat Dia datang kembali maka orang-orang percaya akan bangkit, dan selanjutnya kesudahan dan kegenapan akan tiba bersamaan dengan kebangkitan semua manusia yang belum dibangkitkan pada tahap kedua, dan dengan semua kejadian tersebut maka kematian sudah dikalahkan!

Tunggu sebentar!

Semua orang-orang percaya sudah dibangkitkan saat Kedatangan Yesus yang kedua! Bukankah hal tersebut sudah cukup bukti bahwa kematian sudah dikalahkan?

SAMA SEKALI TIDAK!

Paulus sudah menyatakan dengan jelas bahwa seluruh keturunan Adam akan bangkit dari kematian di dalam Adam Yang Terakhir, yaitu Yesus! SEMUA KETURUNAN ADAM! Satu-satunya cara Yesus mengalahkan kematian adalah dengan cara MENGOSONGKAN LAHAT KEMATIAN! Hanya Kuasa seperti itulah yang layak Yesus serahkan kembali kepada Allah Bapa!

Lihat!

1 Corinthians 15:23-26New Revised Standard Version (NRSV)

23 But each in his own order: Christ the first fruits, then at his coming those who belong to Christ. 24 Then comes the end [then comes the REST – footnote],WHEN he hands over the kingdom to God the Father, AFTER HE HAS DESTROYED every ruler and every authority and power. 25 For he must reign until he has put all his enemies under his feet. 26 The LAST ENEMY TO BE DESTROYED IS DEATH.

 

1Co 15:23-26

Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.

Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan.

Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.

Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut

Dengan membangkitkan seluruh keturunan Adam, maka hanya dengan itulah Yesus mengalahkan maut – SEMUA KETURUNAN ADAM – yang akan Dia serahkan kepada Allah Bapa.

1 Korintus 15:54-55

Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: “Maut telah ditelan dalam kemenangan.

Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?”

 

God’s victory is not complete until all those who die in Adam are resurrected back to life – and this the Gospel according to Paul in this chapter.

Kuasa Tuhan belumlah lengkap sampai ketika SEMUA KETURUNAN ADAM dibangkitkan dari kematian – inilah Kabar Baik (Injil/Gospel) yang kita dapat dari Paulus dari Kitab Korintus.

 

God desires to be all AND IN ALL – NOT SOME!

 

Hallelujah!

 

All raised, all saved – eventually!

 

The Gospel and resurrection of Jesus guarantees it!

Oleh Santo Calarco

 

Kami sangat ingin mendengar anda, GBu.